andadari_

Mengenal Manfaat Vitamin C

Vitamin C memegang peranan utama dalam pembentukan kolagen interseluler. Kolagen adalah sejenis protein yang merupakan salah satu komponen utama dari jaringan ikat, jaringan tulang rawan, matriks tulang, dentin, lapisan endotelium pembuluh darah dan lain-lain.

Bila kita tinjau mekanismenya di dalam tubuh, vitamin C merupakan koenzim atau askorbat kofaktor pada berbagai reaksi di dalam tubuh. Salah satu peran utamanya yaitu proses hidroksilasi prolin dan lisin untuk menjadi hidroksi prolin dan hidroksi lisin. Kedua komponen inilah merupakan bahan pembentukan kolagen yang penting. Vitamin C juga penting dalam pembentukan trombosit dan aktivitas dari sel darah putih. Oleh sebab itu vitamin C memegang peranan penting untuk kelangsungan hidup jaringan ikat, jaringan tulang rawan, lapisan endotelium pembuluh darah dan lain sebagainya. Vitamin C berperan penting dalam proses penyembuhan dan adaptasi tubuh terhadap trauma maupun infeksi.

Vitamin C juga banyak hubungannya dengan proses respirasi sel dan kerja enzim, yang proses metabolismenya belum diketahui sepenuhnya. Adapun peranan vitamin C adalah sebagai berikut :

1. Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin
2. Reaksi ion ferri menjadi ferro dalam saluran pencernaan, sehingga besi lebih mudah diserap dan memindahkan zat besi dan transferin dalam darah ke ferritin dalam sumsum tulang, hati dan limpa
3. Pengubahan asam folat menjadi asam folinat yang aktif dalam metabolisme
4. Diperkirakan berperan dalam biosintesa hormon steroid dari kolesterol

Kebutuhan vitamin C ini dapat meningkat apabila tubuh mengalami luka bakar, infeksi dan demam, trauma dan yang paling menyolok kehilangan vitamin ini jika terkena toksin-toksin bakteri. Angka kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk orang Indonesia per orang per hari adalah sebagai berikut :

Umur    (tahun)                                                              Kebutuhan vitamin C (mg)
 
0.5 – 9                                                                                  20
 
Laki-laki
10  – lebih 60                                                                    30
Perempuan
10  – lebih 60                                                                    30  
 
wanita hamil                                                                 +20
wanita menyusui                                                         +20
 
 
 

Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan atau skorbut, sedangkan gejala-gejala kekurangan vitamin C pada anak-anak (6 bulan-12 tahun) adalah :  lembeknya jaringan kolagen, infeksi dan demam. Menyebabkan sakit, pelunakan dan pembengkakan kaki bagian bawah paha. Bagi bayi yang giginya telah keluar, gusi dapat membengkak, lunak dan terjadi perdarahan.

Kekurangan vitamin C pada orang dewasa ditunjukkan dengan pembengkakan dan perdarahan pada gusi, kaki menjadi lunak, anemia dan deformasi tulang. Bila keadaan ini menjadi parah dapat menyebabkan gigi goyah dan lepas. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerusakan sel-sel endotel dan pembuluh kapiler kurang permeable sehingga dapat menimbulkan perdarahan pada tubuh.

Kelebihan vitamin C dalam ukuran besar di dalam tubuh dapat menimbulkan bahaya, yaitu sebagian asam askorbat dipecah menjadi asam oksalat. Hal ini secara bertahap dapat menimbulkan terbentuknya batu kalsium oksalat dalam ginjal maupun dalam kantung kencing.

Sumber :  Utomo, RM. Prijo. Ilmu Gizi   : Makanan, Fisiologis dan Kecukupan Gizi yang Dianjurkan,   Malang: IKIP Malang

Comments Off on Mengenal Manfaat Vitamin C

Nama Otot Menurut Kerja Utamanya

Flexor : mengurangi sudut suatu sendi ( antara permukaan anterior tulang kecuali pada sendi lutut dan jari )

Extensor : menambah sudut sendi

Abductor : menggerakkan tulang menjauhi garis tengah

Adductor ; gerakan bagian ke arah garis tengah

Rotator : menyebabkan suatu bagian memutasi sumbunya

Elevator ; mengangkat suatu bagian

Depressor : menurunkan suatu bagian

Sphincter : menyusutkan ukuran lubang

Tensor : menekan bagian, yaitu membuatnya lebih kaku

Supinator : memutar telapak tangan ke arah atas

Pronator : memutar telapak tangan ke arah bawah

Errector : menyebabkan bagian ereksi

Comments Off on Nama Otot Menurut Kerja Utamanya

Belajar dari alam di SMP Negeri 2 Dagangan-Gerak pada tumbuhan

2 Comments »

Mengatasi Sifat Pelupa Pada Manusia Karena Proses Menua

Menjadi tua adalah manusiawi. Setiap tahun manusia bertambah angka dalam usia walau sebenarnya secara hakiki berkuranglah jatah usianya.  Panjang umur, tetap sehat, bermanfaat bagi alam adalah harapan yang mulia.

Kenyataan yang kita jumpai sifat pelupa seringkali menghinggapi pada manusia dengan usia yang bertambah tua.  Pelupa dikenal pula sebagai suatu keadaan dementia senilis dan dementia tipe Alzheimer.  Pelupa seringkali diartikan sebagai pikun.

Pelupa tidak selamanya tidak dapat diatasi. Beberapa cara dapat dilakukan untuk melatih daya ingat.      Dr. robert West seorang profesor psikologi di Universitas Florida dalam artikelnya yang berjudul Memory power-how to improve it mengemukakan 8 petunjuk untuk melatih daya ingat yang meliputi :

  1. memberi perhatian (pay attention)
  2. memelihara adanya rangsangan (maintain challenge)
  3. memelihara kesehatan (stay healthy)
  4. meyakinkan dirinya bahwa ia bukan dari tipe orang yang tegar (forget stereotype)
  5. menemukan sistem tidak mudah lupa (be strategic)
  6. menemukan sistem mengingat-ingat (evaluate yourself)
  7. menghafal, mengulang-ulang (rehearse)
  8. mengasosiasikan sesuatu dengan suatu konteks (reinstate the context)

Sumber :   Josaputra, K.T. 1987.  Interaksi Proses Menua, Olah Raga dan Kesehatan. Jakarta :  PT Bhratara Karya Aksara.

Comments Off on Mengatasi Sifat Pelupa Pada Manusia Karena Proses Menua

Protozoa Yang Mudah Ditemukan di Lingkungan Sekitar Kita

Protozoa merupakan hewan bersel satu yang mampu hidup di berbagai tempat berair, seperti : kolam, sawah, sungai, parit dan air selokan. Ada yang hidup sebagai bentos atau nekton, soliter atau membentuk koloni, hidup bebas atau sebagai parasit.  Kemampuan adaptasinya cukup tinggi dan diperkirakan ada 30.000 jenis Protozoa telah dikenal sebagai hewan yang mampu hidup di berbagai macam habitat. Penulis melakukan penelitian dengan mengambil sampel Protozoa dalam air limbah rumah tangga yang ada di selokan maupun parit. Protozoa dibiakkan dengan menambahkan jerami. Hasil pengamatan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan kunci identifikasi Protozoa menurut Edmondson, 1969.

Ternyata dari penelitian ini ditemukan sebelas marga dari Filum Protozoa yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar kita terdiri dari : Paramaecium, Vorticella, Podophrya, Chaetospira, Stichotricha, Stylonychia, Histrio, Holophrya, Chilodonella, Clathrostoma dan Colpoda.

Comments Off on Protozoa Yang Mudah Ditemukan di Lingkungan Sekitar Kita